INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI BERANDA DESA KEDUNGWARU KECAMATAN KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN

Legenda Desa: Wanapati Sang Legenda

Legenda Desa: Wanapati Sang Legenda

Pada satu masa pemerintahan di Desa Kedungwaru tersebutlah nama Wanapati, yaitu salah seorang Pamong Desa Kedungwaru yang memiliki kisah heroik. Wanapati adalah pamong desa dengan jabatan "kaum". Yang selanjutnya dimasa-masa yang lebih maju setelah Indonesia merdeka jabatan itu disebut Kepala Urusan Kesejahteraan atau Kaur Kesra. Diceritakan pada masa itu Kesultanan Mataram masih berjalan. Wilayahnya meliputi daerah-daerah di Jawa Tengah dan sebagian daerah di Jawa Timur. Tugas Wanapati sebagai Kaum saat itu, salah satunya adalah mengantar "Bulu Bekti" atau pajak ke Kuta Mataram, karena wilayah Desa Kedungwaru merupakan salah satu wilayah dari Kerajaan Mataram saat itu.

 Pada suatu hari di salah satu bulan Jawa berketepatan harus membayar pajak ke Kutaraja Mataram, berangkatlah Wanapati dengan menaiki kuda putih kesayangannya. Rute perjalanan yang dilewati adalah Kademangan Kutowinangun, Prembun, Purworejo, Bagelen dan terus kearah timur sampai di Kutaraja Mataram yang sekarang kurang lebih daerah Jogjakarta hingga Solo. Namun perjalanan kali ini Wanapati mendapatkan kejadian yang berbeda dari biasanya. Ketika perjalanan sampai di alas/hutan Bagelen, di tengah hutan Wanapati dihadang oleh segerombolan begal/perampok yang bersenjatakan tombak, pedang, dan kelewang. Perampok menghentikan langkah kuda Wanapati dan menodongkan senjata-senjata mereka kearah Wanapati dan memaksa turun dari kuda. Kuda Wanapati meringkik keras. Dengan terpaksa Wanapati menuruti keinginan perampok-perampok itu dan melompat dari punggung kuda. Dengan hati yang bergetar antara perasaan takut dan ngeri Wanapati memberanikan diri bertanya kepada para perampok itu, apa mau mereka. Tentu saja disambut gelak dan tawa kawanan perampok itu, dan kemudian salah satu dari mereka berkata dengan nada membentak, mungkin dia adalah dedengkot mereka.

Meminta agar Wanapati menyerahkan semua bawaan yang akan disetor ke Kutaraja Mataram. Wanapati mulai berfikir keras, antara menyerahkan namun nanti akan mendapat hukuman dari Sultan Mataram, karena tidak menyetor pajak, atau menolak menyerahkan dengan konskwensi dibunuh oleh para perampok. Ahirnya Wanapati berfikir tegas dan berkeyakinan, bahwa mempertahankan diri lebih baik dari pada menyerah begitau saja, walaupun ujung-ujungnya mungkin akan mati. Seiring dengan Wanapati berkeputusan, teringatlah Wanapati akan senjata Kyai Klelet sebuah tombak sakti yang selalu dia bawa setiap menyetor pajak ke Kutaraja Mataram. Wanapati kemudian menghunus Kyai Klelet yang diselipkan diantara pelana kuda, karena bentuknya pendek. Dengan keyakinan yang mantap maka Wanapati menjawab dengan nada yang cukup keras dan menatap tajam kearah gerombolan perampok itu satu persatu, bahwa dia tidak akan menyerahkan sedikitpun dari apa yang dia bawa saat itu. Mendengar jawaban Wanapati, seluruh kawanan perampok itu marah, tanpa basa basi mereka menyerang Wanapati secara bersamaan dan bergantian. Dengan bekal ilmu kanuragan yang cukup, Wanapati meladeni perampok yang menyerangnya.

Perkelahian yang secara jumlah tidak berimbang itupun terjadi. Dengan gagah berani Wanapati menangkis dan membalas setiap serangan yang dilancarkan oleh kawanan perampok itu. Hingga pada satu kesempatan Wanapati berhasil menusukkan tombak pendek Kyai Kleletnya tepat ke dada pimpinan perampok tersebut. Seketika pimpinan perampok mengerang kesakitan dan jatuh tersungkur di hadapan Wanapati. Demi melihat pimpinannya tumbang, ciutlah nyali anak buahnya. Kemudian salah satu memberi komando kepada teman-temannya untuk lari. Wanapati tidak mengejar, hanya menyaksikan kawanan perampok yang lari hingga hilang ditelan semak-semak yang sangat lebat. Wanapatipun membersihkan tombak Kyai Klelet yang bersimbah darah dengan kain jarit yang dipakai oleh pimpinan perampok tersebut. Kemudian dengan lebih hati-hati dan waspada Wanapati meneruskan perjalanan menuju Kutaraja Mataram, dan kembali ke Kedungwaru dengan selamat.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards
Puluhan Ribu Warga Padati Alun-alun Pancasila, Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan
Silaturahmi dengan PPDI, Bupati Minta Perkuat Sinergitas

Arsip Legenda Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2

Polling 3

Polling 4