INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI BERANDA DESA KEDUNGWARU KECAMATAN KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN

Sejarah Singkat Desa Kedungwaru

Sejarah Singkat Desa Kedungwaru

Sejauh yang dapat terdeteksi dari berbagai sumber, baik peninggalan berupa barang, nama tempat, tulisan ataupun cerita dari sesepuh desa redactor mencoba merilis sebuah cerita sejarah tentang Desa Kedungwaru. Seperti halnya desa-desa lain kebanyakan, yang pertama kali membuka lahan perkampungan (Babad Alas) adalah orang dai perantauan. Salah satu cerita yang menyebutkan bahwa di salah satu pemakaman umum di Desa Kedungwaru yaitu Makam Astana Gede, disemayamkanlah seorang pemuka desa bernama Mbah Derwak. Mbah Derwak adalah salah satu putera dari Mbah Agung Kajoran. Namun ada sumber yang menyebutkan bahwa yang bersemayam di Desa Kedungwaru adalah Mbah Derwak putera ke delapan Mbah Agung Kajoran. Beliau tidak memiliki keturunan. Sedangkan Mbah Agung Kajoran adalah salah satu punggawa dari Kesultanan Mataram yang mengasingkan diri kearah barat menghindari VOC yang kala itu mulai merongrong keutuhan Mataram. Mbah Agung Kajoran menikah dan beranak turun di sebagian wilayah Kebumen.

Kehidupan Mbah Derwak delapan dibantu oleh saudara-saudaranya. Dan dalam sekian tahun kemudian bertambahlah penduduk yang berasal dari daerah-daerah lain di Kedungwaru yang kala itu belum memiliki nama. Sehingga ketika jumlah penduduk sudah semakin banyak maka dipilihlah seseorang sebagai tetua desa (sekarang Kepala Desa). Terdata dari sumber informasi sesepuh desa urutan Kepala Desa Kedungwaru sebagai berikut :
 
1. Patradiwirya …..-1850
2. Tidak diketahui
3. Patradiwangsa 1861-1881
4. Wangsasemita 1881-1921
5. Dapa 1921
6. Lasih 1921-1933
7. Sanja 1933-1935
8. Tirtareja 1937-1945
9. Abdulbasir 1946-1950
10. Riodiharjo 1951-1988
11. Ngisomudin 1988-1996 dan 1997-2005
12. Supraptono 2007-2013 dan 2013-2019

Dari beberapa peninggalan terutama makam-makam tua di Kedungwaru pada tahun 2010 diadakan rehab makam didapatilah angka-angka yang tertulis di nisan-nisan ataupun pada bangunan makam, diperkirakan angka tersebut menunjukan angka pemugaran atau pembuatan cungkub (bangunan rumah kecil pada makam sebagai pelindung) makam.

Sedangkan nama Kedungwaru diambil dari keadaan alam yang ada di Desa Kedungwaru pada waktu itu yaitu sebatang pohon waru yang besar dan rindang berada dipinggir sungai. Yang diartikan secara filosofi bahwa Waru diibaratkan sebagai Pemerintahan kuat yang mengayomi dan kedung adalah bagian dari sungai yang berair tenang dan dalam, dan merupakan pusaran air yang mematikan. Arti secara keseluruhan bahwa Kedungwaru adalah sekumpulan penduduk yang rukun saling menguntungkan, berpikir dengan pengertian yang dalam, dan bersikap selalu tenang berada di bawah pengayoman Pemerintahan yang kuat.

Demikian sejarah singkat Desa Kedungwaru Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Tentunya dalam merilis sejarah singkat ini masih banyak sekali kekurangannya. Bagi pihak-pihak yang dapat membantu memperjelas sejarah ini dengan bukti-bukti yang bisa ditunjukkan kami sangat berterimakasih.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards
Puluhan Ribu Warga Padati Alun-alun Pancasila, Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan
Silaturahmi dengan PPDI, Bupati Minta Perkuat Sinergitas

Arsip Sejarah Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2

Polling 3

Polling 4